Senin, 06 Desember 2010

Sekeping Rasa untuk Masa Lalu

" Ketika aku jatuh cinta ia, sang pencuri hati itu, akan kuletakkan jauh dari pandangan. Hingga waktu penentuannya datang, apakah ia akan menemani mencapai harapan atau sebaliknya. Kalau ternyata ia bukan yang akan menemani dalam kehidupan, setidaknya ia telah jauh dari jangkauan. Allah padamu kuserahkan"

###


Ia yang tidak kunjung sadar, betapa seseorang mencintainya dalam diam. Menggangumi tingkah lakunya, kepintaran dan pengertiannya, lalu menangis dalam sujud panjang. Betapa hatinya terkotori. Pada gelap dan sunyinya malam itu, ia mengambil keputusan.

"pikirkan lagi" kata sosok berjilbab di depannya

"sudah, Mbak. Insyaallah" jawabnya

"alasannya apa?"

"cukup Allah dan saya yang tau"

"ayolah, Vy. Berbagi, Insyaallah kita cari bersama jalan keluarnya.'

"hati saya mantap, Mbak"

Sosok itu terdiam. Tak mungkin sepertinya menahan adik yang satu ini. Esoknya lembaga itu gempar, seorang Vy menerima amanah di luar kampus dan tidak lagi ada di lembaga itu

###

"Allah, kemana kuadukan perihal cinta. Ketika hati ini terbagi, masihkah do'aku sampai padamu, sholatku terjawabkah, tilawah sumbangku terdengarkah?". Uraian-uraian hati terbuka lebar di dalam diamnya. Betapa hati menjadi tempat yang terkuat dan yang terlemah.

###

Kesibukan menenggelamkannya. Tidak jarang, ia tiba-tiba teringat namun segera dilupakannya. "Bila jatuh cinta itu harus pada saatnya" batinnya dalam hati, lalu ia mengempalkan erat tangannya kemudian kembali melangkah. Di kampus pun, ia berusaha menghindar begitu rupa. Sulit ternyata, namun ia bisa melakukannya.

sebuah percakapan di kala senja

"Vy, sudah saatnya kamu berfikir untuk menikah" ucap sosok berjilbab di depannya. Sosok yang dulu pernah ia ungkapkan kemantapan hatinya untuk keluar dari lembaga, menjauhi orang itu.

Vy diam.

"sudah ada yang dianggap cocok menjadi pendamping ?"

Vy ingat orang itu.

"belum, Mbak" ucapnya sambil menimang si kecil Ali, buah hati pernikahan si mbak setahun lalu

"nanti mbak minta abinya Ali mencarikan'

Vy mengangguk

###

Vy bukannya tidak mau bicara. Namun hatinya lelah, Allah yang akan menentukan segalanya. Jika jodohnya memang dia, bukankah Allah akan mendekatkannya. Do'a yang ia latunkan setiap saat. Bila ia jodohku maka dekatkan ya Allah, bila tidak jauhkan.
"Pernikahan bukan untuk cinta dunia, namun untuk cita-cita yang lebig besar. Pernikahannya ia hibahkan ke jalan ini. Suaminya, anaknya dan cintanya, semua." teriak Vy dalam hati. Airmata berlinang di pipinya.

###

"Allah" Ujarnya malam itu

Sekali lagi ia diuji, ketahanan hati sampai dimanakah?. Sosok yang ia pikirkan memang yang diberikan oleh abi Ali.

"Vy, aku membaca lakumu, Adikku' ucap sang Umi Ali. " dan aku bangga atas pilihan sikapmu"

"Allah yang memberi cinta, namu kitalah yang mengaturnya. Betapa sifat yang membuat kita jatuh cinta Allahlah yang memiliki sifat mahanya. Maha Mengerti, Maha Bijaksana, dan ialah sebenar-benar pelabuhan cinta"

Vy meneteskan air matanya

"ia meminta Vy menunggu 6 bulan sampai S2nya selesai. Insyaallah setelah itu persiapan pernikahan dimulai, Bagaimana ?"

###

"Mbak, aku tak akan menunggu. Carikan Vy calon lain saja" Ujar Vy. Ini hasil sujud malamnya

Kontan, Umi Ali terkejut "kenapa Vy?"

"Vy, sudah menunggu begitu lama dan 6 bulan hanya akan serasa neraka. Vy hanya mentolerir 2 bulan itu pun karena proses pernikahan dan persiapan"

"Vy..."

"Vy mantap, Mbak. 6 bulan cukup untuk membengkokkan niat lurus itu. 6 bulan akan membuat hati itu kembali berbunga tapi belum saatnya. 6 bulan akan ada komunikasi yang entah diridhoi atau tida. 6 bulan Vy akan bermimpi-mimpi indah, terlena, tapi belum pasti Vy akan tetap hidup 6 bulan lagi dan mampu melakukan mimpi-mimpi itu"

Ucapan Vy tidak jelas karena diselingi segukan air mata namun umi Ali tau ia serius

"Vy..." Umi ingin mengajak Vy bicara lebih lanjut.

"Setidaknya Vy ingin menjaga hati, Mbak. Sampai saat itu tiba."

###

Dan disinilah Vy sekarang. Bersanding dengan sang pujaan. Bukan...bukan dengan dia. Namun denganseseorang yang akan Vy puja dan tercatat sebagai amalan. Dia yang pernah mengisi hati Vy itu datang sebagai undangan. Keputusannya terlambat. Pinangannya datang setelah Vy menerima khitbahan. Hanya berselang sehari saja. Dan itu karena ia tidak mendapatkan tiket sehari sebelumnya serta orang yang dititipkan untuk meminang kecelakaan ketika berangkat bekerja.Bukankah Allah yang menjauhkan?.

Vy tersenyum, lelaki disampingnya menoleh. Kemudian ikut tersenyum. Tangannya menyentuh tangan Vy..Ragu. Dengan muka merah, Vy yang mengenggam tangannya terlebih dahulu. Selamat datang pujaanku, selamat pulang suamiku. Seseoran ini akan menemani sujud malamnya, do'anya dalam nyata bukan kata.


#gambaran cinta bagiku. begitu dahsyat namun sederhana

2 komentar:

  1. waduh :O

    tulisannya bagus mbak.. :)
    tapi tapi tapi, aku ngasih jawabannya setelah lulus aja ya..
    hehe *seperti kata mbak*

    aku mudeng kok sama pesan tersiratnya :)

    BalasHapus