anak-anak itu “tercemari” begitu saja
Segala impian ortang dewasa terekam di hati
dan fikir mereka
yang belum mengerti apa-apa
Anak-anak itu
“tercemari” begitu saja
dan orang dewasa tertawa oleh tingkah mereka
tanpa sadar
anak mereka memegang mainan senjata
anak-anak itu
“tercemari” begitu saja
terjebak oleh media massa
dan orangtua yang merasa disitulah kehebatannya
dan anak-anak itu “tercemari” begitu saja
impian mereka
memegang senjata bagai bintang film laga
atau tokoh hero WWF Smack Down di layar kaca
cita-cita mereka
mennjadi pembalap tingkat dunia
Bukan mengaji atau membaca
mereka kemudian sibuk
memperlihatkan itu semua
Bukan apa-apa
hanya untuk menyenangkan orang dewasa
yang kemudian ikut tertawa seperti mereka.
Nb: puisi ini sebenarnya dibuat ketika empatik pertama FLP Jogja.. sebenarnya tidak pernah berniat untuk publish akan tetapi peristiwa tadi siang membuat aq mengambil keputusan menulis ini disini. Sebuah infotaiment di sebuah televisi swasta, hostnya bertanya kepada seorang raising star cilik berusia 6 tahun “apakah sudah punya pacar ?” dan ” kalau pacar ngapain aja ?”… dan artis cilik itu berkata sudah lalu bercerita tentang “pacarannya” lalu sampai pada statement ” kalau dia pergi dengan cowok lain , kuputusin dia “. Naudzubillah…
Saya tidak tahu sapa yang harus dipertanyakan tentang “pertanyaan yang tidak pada tempatnya ini” (kalau pemakaian “pertanyaan bodoh” terasa tidak sopan).
Ah… Mungkin media massa sudah begitu jaunya mempengaruhi manusia. Anak kecil saja sudah tau tentang pacaran sampai pada masalah perselingkuhan. Padahal menurut teori perkembangan, identifikasi gender baru terjadi ketika manusia mencapai masa puberitas. Mungkin saat ini teori ini tidak berlaku lagi.. buktinya raising star cilik tadi.
Mmm.. kali ini saatnya orang tua beraksi..
Mulailah melihat dan memilih tayangan untuk anak-anak. Selektif memilih, karena walau saat ini banyak film yang berartiskan anak-anak maupun kartun , tidak semuanya mampu mendidik bahkan pantas ditoton anak-anak. Mari perhatikan lagi dan didik anak-anak menjadi penerus yang lebih baik… jadikan mereka memiliki keberanian Umar, Kepintaran Ali, Kecerdasan Aisyah dan Keteladan Rendah Hati Fatimah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar