Berlalulah waktu
biarkan anganku ikut bersamamu
asaku memang patah dan kau pun salah satu penyebabnya, Sayang
Tapi tak apa
telah kuprediksi sejak lama
hanya sebuah besi rongsokan tua yang berusaha menjadi sepotong emas berharga
Diamlah ujarku…
Kau membangunkanku dari tidur nyenyak
dengan tangis tanpa harapanmu
Masih ada hari esok, pikirku..
walau tidak seindah hari lalu
tapi ku akan membuat lebih bahagia hari nan baru
dan waktu bergulir bersamaku..
Nb: puisi ini kayaknya dibuat ketika tidak lulus putaran ke 2 mahasiswa berprestasi karena kelewat jam wawancara…T_T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar