Baru-baru ini seseorang berkata kepadaku. "aku ingin sepertimu". Aku tertawa ketika itu, namun saat ku menatap wajahnya ternyata tidak ada tawa disana,, keseriusan terpapar jelas nyata. aku terdiam. ahh,,,. Pertama, karena aku malu telah salahpaham akan kata-katanya. Kedua, malu dengan apa yang telah aku perbuat sehingga ia tiba-tiba berkata seperti itu.
Ia memaparkan berbagai alasan ketika itu...tidak jauh,, dari amanahku dan prestasi akademisku.... hanya itu yang tertangkap namun luka hatiku terungkap. Sebegitu terlihatnya aku,, sehingga semua yang kulakukan bukannya tersembunyi dalam diam akan tetapi terhampar secara nyata dihadapan mereka.
Bukankah sebaiknya amal bila dilakukan oleh tangan kanan maka tangan kiri tidak mengetahuinya.. Hati ini tertusuk dalam. Mungkinkah hati mulai riya,, sehingga tanpa disadari semua yang kulakukan terlihat dengan mata..
aku tersenyum pada yang berbicara padaku, waktu itu... aku bahkan tidak tahu apa yang sedang dilakukannya,, apa yang sedang diperbuatnya sebagai penanggungjawab amanah,, bahkan aku tidak tahu apa prestasi akademisnya...
aku memandang dia lalu berkata "aku ingin sepertimu"
NB : Ketika hati harus lebih banyak belajar tentang kesabaran dan keikhlasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar