Jumat, 19 Maret 2010

Ramadhanku, Ibu


Ramadhanku, Ibu
Tak lagi sebagai hiasan lagu
Bukan karena pujian darimu
Atau hadiah dari Bapak di meja itu
Tapi karena ku tau puasa wajib bagiku

Ramadhanku, ibu
Bukan lagi paruh waktu
Setengah hari
Lalu minta buka padamu
Namun dapati aku
Menahan bersamamu
Hingga terdengar bedug bertalu-talu

Ramadhanku, Ibu
Tak lagi demi baju baru
Walau ku pun tak menolak bila ibu belikan satu
Namun karena aku tahu
Kesabaran ini
Akan berbuah kelahiran fitri
Seperti ketika ibu melahirkanku di muka bumi ini


( Puisi yang dibuat untuk anak-anak pada sebuah perlobaan puisi, dimana aku menjadi salah satu jurinya mewakili Theater Pena FLP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar