'hai pagi, apa kabarmu hari ini ?", tanyaku
senyum yang ia berikan sebagai jawaban
dan kalbuku yang senantiasa menyambutnya dengan harap mengerti
hari baru ini kupersembahkan untuk sang nanti dan Sang Abadi
Beranjak siang
'Hai Siang, lelahkah kau menanggung matahari berpijar?'
sang siang menunjukkan kegarangannya, pertanda ia masih kuat melakukan tugasnya
aku mengerti,
tenagaku kian lemah, tubuh manusiaku berkata istirahatkan aku. mata mulai memberatkan hati...
sore menjelang
"indah" pujiku...
dia memalingkan mukanya
'kenapa ?' gumamku
malam membingkai
'damai" ujarku
dan kesejukkannya menunjukkanku untuk pergi keperaduan.
tiba-tiba sang pagi, siang, sore dan malam datang
bertanya, meragukan...
"apa yang kau lakukan?"
aku diam
"tidakkah kau melakukan hal berguna untuk Sang Abadi selain menyatakan pujian, sanjungan pada ciptaanNya?"
aku menundukkan kepala
satu hari lewat, tiada sanjungan untukNya. hanya melihat hal yang tak nyata. aku merindukan duniaku yang baka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar